Sabtu, 20 Desember 2008

Raih Pelanggan dengan Teladan Yesus

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)

Dalam karya tulisnya, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham menuliskan artikel menarik. "Mengapakah Pelanggan Pergi?" Setelah diprosentasekan, ternyata 1% pelanggan pergi karena meninggal dunia. 3% lainnya karena pindah, mungkin keluar kota atau pindah rumah ke tempat yang lebih jauh. Sementara itu 5% karena punya relasi lain. Sementara itu, 9% karena persaingan harga atau promosi. Dan, 17% karena tidak puas dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan 65%, pelanggan pergi karena sikap tidak peduli dari para karyawan terhadap customer yang datang. Penelitian lain pernah dilakukan Standford University. Hasil penelitian itu dituliskan demikian. Kesuksesan seseorang dalam usaha 12,5% ditentukan oleh pengetahuan tentang produk yang dijual. Tetapi 87,5% dihasilkan dari kemampuan menjalin relasi dengan orang lain. Apa yang dapat dipelajari dari hasil penelitian ini? Ternyata, sikap menentukan sukses tidaknya seseorang dalam hidupnya.


Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang tidak mau menjadi Kristen. Mengapa? Bukan karena ajaran Tuhan Yesus tidak memikat hati. Bukan pula karena mukjizat tidak kunjung datang. Tapi, persoalannya adalah sikap orang Kristen tidak mencerminkan sikap Kristen sejati. Kalau orang dunia korupsi, orang Kristen juga ikut-ikutan korupsi. Kalau orang dunia selingkuh, banyak pula orang Kristen berlaku sama. Bahkan, yang menyandang predikat pelayan Tuhan. Lalu, sulit membedakan mana yang Kristen dan mana yang bukan. Ini ‘kan repot! Oleh karena itu, rasul Paulus menegaskan, “Jangan kamu serupa dengan dunia ini.” Orang Kristen harus tampil beda. Maksudnya, bukan berarti kalau jadi Kristen lalu eksklusif tidak mau bergaul lagi dengan yang lain. Bukan itu maksudnya! Yang dimaksud jelas. Berbedalah dalam bersikap! Jangan pakai cara dunia yang telah rusak ini.


Sebagai suratan Kristus yang memancarkan kasih Tuhan, hendaknya kita menjaga sikap. Tujuannya jelas agar dunia ini dibawa kepada kasih Tuhan. Dan, bukan sebaliknya, menjauhkan orang kepada kasih Tuhan. Kadang, tidak perlu banyak khotbah. Mengapa berkata demikian? Sebab khotbah yang sesungguhnya adalah diri orang Kristen itu sendiri.


Kita Menunjukkan bahwa Kitalah Ikon Kristus

di Dunia ini.

Santai Sejenak: Tamparan, Setan & Neraka

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru Agama atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut yaitu seorang Pendeta bekas preman yang bertobat.

Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Pendeta : Saya hamba Tuhan dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Pendeta tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Pendeta : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
Pendeta : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya
Pendeta : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda: Saya tidak bisa
Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Pendeta : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak
Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak
Pendeta : Itulah yang dinamakan Takdir

Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: kulit
Pendeta : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakit
Pendeta : Walaupun setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

Pemuda itu yang tadinya sombong dan banyak dicemari oleh pergaulan di dunia maju yang serba Hi-tech akhirnya bertobat. Sekarang ia ikut dalam pelayanan di ladang Tuhan.

Sumber : TRUE STORY